PEKANBARU, LUDAINEWS.COM,--Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Dr Salim Segaf Al Jufri dijadwalkan berkunjung ke Provinsi Riau pada 5-8 November mendatang. Dalam rangkaian kegiatannya, Dr Salim Segaf Al Jufri akan memenuhi undangan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Siak untuk penabalan gelar adat, Ahad (6/11). Gelar itu diberikan kepada Dr Salim yang merupakan keturunan seorang panglima di Kerajaan Siak yakni Tengku Pangeran Kesuma Dilaga atau yang bernama Tengku Syekh Al Jufri. 

"InsyaAllah kita akan menyambut kedatangan Dr Salim, Ketua Majelis Syura PKS. Beliau sampai Sabtu sore akan disambut oleh Gubernur. Malamnya menuju Siak, pada Ahad pagi beliau akan menerima gelar adat dari LAM Siak yakni Datuk Pangeran Sukma Jaya dan itu gelar beliau dapatkan karena ketokohan, peran dan juga kakek moyang beliau yang pernah jadi panglima di Kerajaan Siak yaitu Tengku Pangeran Kesuma Dilaga atau yang bersama Tengku Syeh Al Jufri," kata Ketua DPW PKS Riau Ahmad Tarmidzi dalam konpers di Pekanbaru, Kamis.

Sementara itu, Ketua Panitia Markarius Anwar mengatakan, selain akan menghadiri agenda adat, Dr Salim juga dijadwalkan menghadiri konsolidasi kader PKS se-Riau yang akan dihadiri 2000 kader dan simpatisan pada Ahad (6/11) siang di salah satu hotel di Pekanbaru. Dilanjutkan pada Ahad malam dengan agenda kebangsaan yakni dialog dan silahturahmi bersama dengan tokoh masyarakat, lintas agama, etnis, suku serta tokoh ormas yang ada di Riau.

Dikatakan Markarius dalam agenda kepartaian nantinya, Dr Salim akan mengarahkan kader PKS di Riau untuk menyiapkan strategi dan manuver politik dalam menghadapi kontestasi politik yang akan dilaksanakan dalam waktu tak lama lagi.

"Pada Senin subuh beliau menghadiri program keumatan dengan mengisi tausiah di Masjid Arahman. Dilanjutkan pada Senin pagi juga akan ada agenda kerakyatan peresmian rumah singgah DPW PKS Riau," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Riau itu. 

Agenda dengan tema Dr Salim menyapa Indonesia sudah menjadi agenda kunjungan ke 9, setelah mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia.(ANTARANEWS.COM)