JAKARTA - DPP Santri Tani Nahdatul Ulama sampaikan kesiapan dalam rangka mewujudkan Pembentukan Rumah Singgah "Griya Abhipraya" sebagai Optimalisasi Kelompok Pemasyarakat Peduli Pemasyarakatan yang telah dibentuk pada Tahun 2022,

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan Kegiatan Rapat Koordinasi Tingkat Pusat yang diselenggarakan dari tanggal 1 s.d 3 Maret 2022 di Pullman Hotel Jakarta Central Park dan dibuka langsung oleh Bapak Drs. Liberti Sitinjak, M.M., M.Si. selaku Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.

Rapat Koordinasi Tingkat Pusat ini melibatkan peserta dari 6 (enam) Wilayah di Indonesia, yakni Wilayah Sumatera Selatan, Riau, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hadir secara langsung mewakili Wilayah Riau, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru Ibu Patta Helena, S.Sos., M.Si. bersama Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Bapak Drs. H. Idrus, S.Ag., M.Ag. serta Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bapak Asnaldi, S.Pd.I. selaku Wakil Sekretaris DPP Santri Tani Nahdatul Ulama.

Asnaldi, S.Pd.I. selaku Wakil Sekretaris DPP Santri Tani Nahdatul Ulama menyampaikan "Dengan SDM yang dimiliki Oleh DPP Santanu di bawah kepemimpinan Bapak T. Rusli Ahmad, SE. MM. Santanu siap untuk Berkolaborasi dengan Bapas dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Rumah Singgah yang akan menjadi Pilot Projek Nasional, apalagi Program ini menjadi salah satu Program Prioritas kemenkumham yang telah tertuang dalam RPJMN 2020-2024," ujarnya.

"Pada tahun 2021, Bapas Pekanbaru telah memulai kerja sam dengan Santanu, di mana telah dititipkan pembinaan oleh Bapas kepada Santanu Warga Binaan untuk pembinaan di bidang Pertanian, Perikanan dan Perkebunan di Lokasi Work Shop yang dimiliki oleh Santanu, walaupun belum berjalan secara maksimal karena keterbatasan sarana prasarana, Santanu dan Bapas Komitmen untuk meningkatkan hal ini lebih baik lagi," tutup Asnaldi.

sebagaimana berita sebelumnya, Rumah Singgah "Griya Abhipraya" merupakan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat (Pokmas Lipas) bagi Klien Pemasyarakatan melalui kegiatan kepribadian, kemandirian dan kemasyarakatan dalam rangka perbaikan diri dan peningkatan kualitas tersangka/ tahanan, dan WBP agar dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan diterima kembali oleh lingkungan masyarakat.Pembentukan Griya Abhipraya ini juga sebagai wujud penyediaan wadah untuk pidana alternatif, kegiatan asimilasi, pendidikan, rekreasional, keterampilan dan latihan kerja, serta tempat penampungan sementara.

Pembentukan Griya Abhipraya bertujuan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antar Pokmas Lipas dengan Pemerintah Daerah dan pihak lainnya dalam menyelenggarakan pemberdayaan Pokmas, menyediakan kegiatan untuk produksi sekaligus akses untuk penyaluran tenaga kerja terampil, Narapidana, Klien, dan Mantan Narapidana, serta menyediakan program pembinaan dan pembimbingan bagi Klien Pemasyarakatan. Selain itu juga fungsi dari Pembentukan Griya Abhipraya yakni sebagai tempat pidana alternatif dalam mendukung _restoratif justice_.

*** (rls/mzi)